Saat ini, ada banyak tradisi-tradisi yang dilakukan pada saat pelaksanaan aqiqah. Di satu sisi sebenarnya hal tersebut tidak masalah hanya saja di sisi lain dikhawatirkan tradisi-tradisi yang dilakukan tersebut melenceng dari ajaran Rasulullah SAW.
Pada hakikatnya, pelaksanaan aqiqah merupakan suatu bentuk rasa bahagia dan syukur orang tua atas kelahiran sang anak. Aqiqah menjadi salah satu hal yang disyariatkan dalam ajaran agama Islam, maka dalam pelaksanaannya pun perlu dipastikan bahwa aqiqah berjalan sesuai dengan tuntunan Islam baik yang terdapat dalam al-Qur’an maupun hadis.
Pedoman Aqiqahan Anak Sesuai Sunnah Yang Disyariatkan Islam
Dikarenakan banyaknya tradisi-tradisi baru yang muncul dalam pelaksanaan aqiqah, maka orang tua tentu saja wajib mengetahui tata cara aqiqahan anak sesuai sunnnah. Hal tersebut sangat penting karena berkaitan dengan sah tidaknya pelaksanaan aqiqah yang dilaksanakan. Oleh karena itu, pahami tata cara pelaksanaan acara aqiqah yang benar berikut ini.
Pedoman Penyembelihan Hewan
Dari segi penyembelihan hewan, maka antara bayi laki-laki dan perempuan sebenarnya hampir sama. Penyembelihan hewan bisa menggunakan kambing atau domba. Hal yang membedakan hanyalah terletak pada jumlah hewan yang dikurbankan untuk aqiqah. Dalam hal ini, anak laki-laki menggunakan dua ekor sementara anak perempuan menggunakan satu ekor.
Adapun jenis hewan aqiqahan anak sesuai sunnah dapat menggunakan jantan atau betina. Hal yang terpenting adalah hewan tersebut berkualitas, sudah mencapai minimal umur untuk dikorbankan, terbebas dari cacat, dan sehat. Meski demikian, jika orang tua dapat menyiapkan hewan yang gemuk, maka hal itu tentu lebih baik agar semakin banyak orang yang nantinya bisa menikmati dagingnya.
Hewan Aqiqahan Anak Sesuai Sunnah Perlu Dimasak Terlebih Dahulu
Dalam pelaksanaan aqiqah, hewan sebaiknya tidak hanya disembelih kemudian langsung dibagikan kepada orang-orang melainkan daging dari hewan tersebut perlu dimasak terlebih dahulu. Anjuran untuk tidak membagikan daging dalam kondisi mentah disampaikan oleh Imam Al-Baghawi dalam kitab Atahzib.
Maka, agar aqiqahan anak sesuai sunnah, pihak penyelenggara aqiqah sebaiknya memang memasak daging hewan kurban kemudian barulah membagikannya kepada orang fakir dalam keadaan siap dimakan. Jika merasa kerepotan, maka penyelenggara aqiqah bisa meminta bantuan atau memakai jasa catering untuk membantu mengolah daging hewan kurban tersebut.
Memakan Sebagian Daging Kurban Aqiqah
Berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Al-Baihaqi, pada saat proses pemasakan daging hewan kurban sebaiknya dimasak tanpa mematahkan tulangnya. Hal berikutnya yang perlu diperhatikan adalah daging aqiqah yang telah dimasak sebaiknya dinikmati atau dimakan terlebih dahulu oleh keluarga yang sedang menyelenggarakan aqiqah. Setelah itu, barulah daging tersebut dibagikan pada tetangga, fakir miskin, hingga anak yatim.
Pencukuran Dan Pemberian Nama
Tata cara aqiqahan anak sesuai sunnah berikutnya adalah mencukur rambut bayi kemudian memberikan nama. Berdasarkan pendapat kuat dari kalangan ulama, pencukuran rambut hukumnya adalah sunnah. Adapun terkait dengan pemberian nama, maka orang tua perlu memberikan sang anak nama yang memiliki arti baik. Hal tersebut karena nama merupakan doa dan nantinya dapat mencerminkan iman dan akhlak dari anak.
Mendoakan Sang Anak
Sama seperti acara-acara pada umumnya, dalam pelaksanaan acara aqiqah pun doa menjadi hal yang wajib dan tidak boleh dilupakan. Mendoakan sang anak yang baru lahir sudah menjadi sunnah Rasulullah SAW. Bahkan terdapat doa khusus untuk hal tersebut, yakni u’iidzuka bi kalimaatillaahit tammaati min kulli syaithaani wa haammah wa min kulli ‘ainin laammah.
Arti dari doa tersebut pun sangat mendalam, yakni tidak hanya meminta perlindungan untuk sang anak agar selalu berada dalam jalan yang benar. Namun, juga mendoakan sang anak agar terjauh dari berbagai godaan-godaan dan bisikan-bisikan setan. Kemudian, mendoakan anak agar terlindungi dari setiap hal-hal yang penuh kebencian. Doa tersebutlah yang sebaiknya dibacakan kepada anak agar aqiqah anak sesuai sunnah.
Demikian informasi seputar tata cara atau pedoman agar pelaksanaan aqiqahan anak sesuai sunnah yang diajarkan Rasulullah SAW. Sudah menjadi kewajiban penyelenggara aqiqah untuk memahami hal tersebut agar terhindar dari melaksanakan kegiatan-kegiatan yang mungkin saja tidak sesuai dengan ajaran Islam.