Perlu diketahui bersama bahwa di Indonesia, kadang sebagian orang masih sering keliru menyebut domba dengan kambing. Contohnya pada masa Idul Adha, masyarakat sering menyebut akan sembelih kambing, padahal yang akan disembelih adalah domba. Media massa juga kadang masih keliru memilih foto antara domba dan kambing dalam suatu berita. Sering ditemui juga bahwa restoran yang menyediakan sate kambing ternyata dari daging domba. Bahkan hampir dipastikan bahwa hampir semua restoran sate tersebut menggunakan daging domba.
Perbedaan Kambing dan Domba
- Perbedaan Taksonomi
Sama-sama berada dalam keluarga Bovidae, tetapi klasifikasi ilmiah untuk kambing domestik dan domba berbeda loh! Keduanya berbeda genus dan spesies. Kambing (Capra aegargus hircus) memiliki 60 buah kromosom, sedangkan domba (Ovis aries) memiliki 54 buah kromosom.
Apakah kambing bisa dikawinkan dengan domba, jawabannya bisa, tetapi hasil anakan umumnya steril atau tidak bisa bereproduksi lebih lanjut.
2. Perbedaan Morfologi
Dari sisi morfologi yang mudah dikenali, lanjutnya, kambing berjenggot sedangkan domba tidak. Ekor kambing mengarah ke atas, sedangkan domba ke bawah. Dari bentuk dan ukuran tanduk juga berbeda. Umumnya tanduk domba lebih tebal dan menggulung ke dalam. Bibir domba bercelah sehingga dapat membantu saat merumput, sedangkan kambing tidak bercelah. Tidak semua domba juga memiliki jenis wool keriting, ada kambing yang juga memiliki jenis wool keriting.
3. Perbedaan Perilaku
Kambing biasa memakan daun dengan memanjat pohon, sedangkan perilaku makan domba adalah grazing atau merumput.
Perbedaan perilaku lainnya adalah cara berkelahi kambing berdiri atau adu kaki, sedangkan domba berkelahi dengan adu kepala.
Dilihat dari sisi perilaku dalam kawanan, kambing cenderung lebih aktif, mandiri, dan bisa berkeliling sendiri di suatu tempat. Hal ini menjadi alasan mengapa kambing berpencar saat digembalakan.
Berbeda dengan kambing, domba lebih sering berada dalam kawanan, sehingga domba lebih mudah dipelihara dalam area yang dibatasi pagar. Perilaku ini memudahkan gembala untuk mengawasi kawanan domba.
4. Perbedaan Bau
Apakah kalian pernah bertanya mengapa kambing berbau prengus sedangkan domba tidak? Aroma prengus atau goaty smell ini dikeluarkan oleh beberapa kelenjar yang ada di kepala kambing jantan, tepatnya di belakang dasar tanduk. Aroma tersebut dikenal dengan nama 4-ethyloctanal, suatu jenis pheromone yang digunakan untuk menstimulasi ovulasi pada kambing betina.
Pheromone sendiri merupakan sebutan untuk senyawa kimia yang dihasilkan seekor individu yang berfungsi untuk memengaruhi perilaku individu lain yang masih dalam satu spesies. Jika 4-ethyloctanal ini terpapar udara, maka akan berubah menjadi 4-ethyloctanoic acid yang berbau prengus.
Berbeda dengan kambing, domba tidak memiliki kelenjar penghasil pheromone tersebut. Oleh sebab itulah, domba tidak mengeluarkan bau tubuh prengus seperti kambing.
Kelebihan Kambing dan Domba
Di negara barat seperti Eropa dan Amerika, daging kambing disebut sebagai ‘the healthiest red meat’. Kandungan kolesterolnya jauh lebih rendah dibanding jenis daging lainnya seperti sapi dan ayam, namun proteinnya tinggi.
Selain itu, kandungan asam lemaknya jauh lebih rendah dan kadar proteinnya masih tinggi. Daging kambing dan domba juga lebih mudah dicerna dan diserap oleh tubuh dibanding protein nabati. Bahkan, di rumah sakit luar negeri disarankan diet bagi penderita jantung untuk mengkonsumsi daging kambing. Protein dari daging kambing dan domba dapat diserap oleh tubuh hingga 90 persen.
Keunggulan lainnya adalah kandungan antioksidan yang jarang diungkap oleh para dokter. Daging kambing memiliki kandungan bioaktif dan asam amino esensial yang baik untuk meningkatkan sistem imun tubuh.
Munculnya opini bahwa daging tinggi kolesterol sebenarnya diakibatkan dari pola masak yang kurang tepat. Pengolahan daging kambing biasanya diolah dengan tinggi lemak dan jeroan daripada porsi daging utuhnya. Selama porsinya sesuai dan pengolahannya tepat, daging kambing memang sehat bagi tubuh.
Sementara itu, katanya, susu kambing memiliki struktur lemak lebih kecil sehingga lebih mudah dicerna daripada susu sapi dan domba. Sehingga susu kambing sangat baik bagi penderita penyakit paru-paru. Di dalam susunya juga memiliki zat aktif lebih tinggi daripada domba dan sapi.