Langkah Efektif Cara Mengatasi Anak Tantrum

Tantrum adalah keadaan ketika anak meluapkan emosinya dengan cara berperilaku marah-marah atau mengamuk,  seperti menangis kencang, melempar barang yang ada di sekitarnya, hingga berguling di lantai. Kondisi ini normal dan merupakan bagian dari proses perkembangan dan pertumbuhan anak, khususnya anak yang berusia di bawah lima tahun. Tantrum bisa terjadi ketika anak sedang lelah, lapar, merasa tidak nyaman, atau karena mereka tidak bisa mendapatkan sesuatu yang diinginkannya. Meskipun pada beberapa kasus, tantrum juga bisa terjadi pada anak atau manusia yang lebih dewasa.

Penyebab Tantrum

Tantrum umumnya disebabkan oleh terbatasnya kemampuan bahasa anak untuk mengekspresikan perasaannya. Sehingga mereka hanya bisa meluapkan emosinya dengan cara meronta, berteriak, menangis, menjerit, atau marah-marah. Pada kasus tertentu, tantrum pada anak mungkin bisa disebabkan oleh gangguan perilaku atau masalah psikologis, seperti autisme dan depresipsikologis, seperti autisme.

Selain itu, tantrum juga bisa menjadi ajang anak melakukan observasi dan mengenali cara mendapatkan keinginanannya. Misalnya, saat anak mengamuk untuk mendapatkan sesuatu dan Bunda menuruti keinginannya, ia akan mengulangi cara tersebut di kemudian hari. Jika terus dibiarkan, hal tersebut bisa menjadi kebiasaan buruk bagi Si Kecil.

Ini Cara Mengatasi Anak yang Tantrum

Terdapat beberapa cara yang dapat Bunda lakukan untuk mengatasi anak tantrum, antara lain:

1. Tetap Tenang

Saat anak tantrum, Bunda harus tetap tenang dan jangan membalas berteriak atau memaksa anak menghentikan amukannya. Sikap yang tenang akan membuat tantrum Si Kecil lebih mudah untuk diatasi.

2. Abaikan Anak

Kemudian abaikan dia. Bunda perlu berhenti memberikannya perhatian kepadanya agar anak tidak semakin meningkat kemarahannya. Namun, tindakan mengabaikan ini sebaiknya hanya dilakukan selama anak tidak berada dalam situasi yang membahayakan dirinya. Maka dari itu, pastikan untuk mendiamkan dan meninggalkan anak sejenak dan datangi kembali beberapa waktu kemudian.

3. Atasi Perilaku Agresifnya

Jika Anak yang tantrum melakukan hal yang agresif., seperti memukul, membanting atau melempar barang, hingga menendang sesuatu, Bunda perlu mengatasi perilaku agresifnya dengan segera. Nah, hal yang perlu Bunda lakukan adalah memberitahukan anak bahwa menyakiti orang lain atau merusak barang merupakan tindakan yang tidak baik.

Namun, pastikan Bunda memberitahu anak dengan cara lembut dan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti olehnya. Sebab, menggunakan tindakan atau kata-kata keras yang menyakitkan tidak akan efektif dalam mengatasi tantrum. Hal tersebut justru malah dapat menimbulkan trauma psikologis pada diri anak.

4. Alihkan Perhatian Si Kecil

Anak kecil sangat mudah melupakan sesuatu dan tertarik pada hal baru. Bunda bisa memanfaatkan hal ini untuk mengalihkan perhatiannya saat tantrum. Misalnya, Bunda bisa memberikan mainan yang sudah lama tidak dimainkan atau memberikan camilan kesukaannya saat anak berteriak, marah, atau terlihat rewel.

5. Tahan Diri untuk Berteriak

Bunda perlu ingat kalau anak merupakan cerminan dari kedua orangtuanya. Jika Bunda dan Ayah berteriak ketika anak sedang tantrum, maka anak biasanya akan ikut teriak untuk menyamai volume suara orangtuanya. Sebab, hal ini dilakukan anak agar dirinya bisa terlibat dalam komunikasi yang setara dengan orangtuanya.

6. Peluk dan Cium Si Kecil

Untuk mengatasi tantrum, pola asuh otoritatif lebih cocok untuk diterapkan. Jadi, jangan memukul atau mencubitnya. Ini justru dapat membuat anak jadi suka memukul untuk menyampaikan keinginannya. Sebagai gantinya, Bunda bisa memeluk atau mencium Si Kecil untuk menenangkan emosinya. Selain menenangkan, pelukan dan ciuman juga bisa menjadi cara untuk menunjukkan bahwa Bunda benar-benar peduli dan mencintai mereka.

Itulah beberapa cara untuk mengatasi anak yang sedang tantrum. Semoga kita menjadi keluarga yang dinaungi keberkahan, InsyaAllah.