Tips Mengajarkan Anak Sholat Usia Dini

Membiasakan anak-anak dengan adab-adab, amalan, maupun akidah islami harus dilakukan semenjak dini, karena hal tersebut akan dapat tertanam kokoh di dalam jiwa mereka, salah satunya adalah mengajarkan mereka sholat, di mana sholat merupakan rukun islam yang menjadi kewajiban bagi setiap muslim.

Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam bersabda :

Perintahlah anak-anakmu agar mendirikan shalat tatkala mereka telah berumur tujuh tahun, dan pukullah karenanya tatkala mereka telah berumur sepuluh tahun.” (HR. Abu Dawud dan Al- Hakim)

Bagaimanakah Cara Yang Tepat Mengajarkan Anak-Anak Untuk Menjalankan Sholat?

  1. Memberi contoh dan keteladanan disiplin dalam Sholat

Cara mengajari anak shalat yang pertama adalah orangtua harus menjadi contoh agar anak mengikuti apa yang dilakukan orangtuanya. Usia anak-anak merupakan masa dimana mereka sangat lekat dalam memperhatikan atau mengamati serta meniru tingkah laku atau perilaku dari orang tua mereka. Dan anak-anak adalah peniru yang sangat handal, tidak butuh waktu lama bagi seorang anak untuk meniru perilaku yang ia lihat.

Jadi, untuk mengajarkan sholat sejak dini pada anak-anak kita, maka yang harus dilakukan orang tua adalah mereka harus bisa menjadi contoh dan teladan yang baik bagi anak-anaknya, yaitu dengan tetap konsisten menjaga kedisiplinan dalam menjalankan sholat.

  1. Memahamkan tentang pentingnya sholat 

Sejak usia anak-anak, seseorang harus ditanamkan tentang arti pentingnya sholat bagi kehidupannya, di mana shalat merupakan salah satu kewajiban bagi manusia. Shalat merupakan penghubung antara manusia dengan penciptanya, yaitu Allah SWT.

Ketika manusia lalai dalam melakukan kewajiban tersebut, maka sudah pasti Allah SWT akan menenggelamkan orang tersebut dalan adzab di akhirat kelak. Akan tetapi jika manusia konsisten dalam menjalankan kewajiban tersebut, maka Allah SWT akan membalasnya dengan surga.

  1. Mulai mengajak Anak shalat

Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Ath- Thabari, Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam bersabda, artinya:

“Apabila  seorang anak dapat membedakan mana kanan dan kiri, maka perintahkanlah dia untuk mengerjakan shalat.”

Itu artinya, bahwa ketika seorang anak mulai bisa membedakan mana yang kanan dan mana yang kiri menandakan bahwa otak anak tersebut sudah cukup berkembang, dan saat itulah waktu yang tepat untuk mulai mengajarinya shalat, yaitu dengan mengajaknya shalat bersama-sama. Anak akan dengan mudah meniru setiap gerakan sholat dari ayah dan ibunya.

  1. Memberikan hukuman ketika lalai melaksanakan sholat

Ketika anak-anak telah mencapai usia tujuh tahun, maka orang tua harus memerintahkannya untuk melaksanakan sholat, dan apabila pada usia sepuluh tahun anak-anak tidak mau melaksanakan kewajiban tersebut, maka orang tua harus memukulnya sebagai bentuk hukuman atas kelalaian mereka itu.

Mengapa harus pada umur-umur tersebut? Karena pada umur tujuh tahun, kemampuan akalnya mulai berkembang secara bertahap, sehingga pada usia itu anak-anak harus mulai diperintahkan untuk melaksanakan salah satu kewajiban sebagai seorang muslim, yaitu sholat.

Sedangkan ketika anak-anak telah berusia sepuluh tahun, perkembangan akalnya telah mencapi tahap kesempurnaan. Di usia tersebut, mereka sudah mampu membedakan antara hal-hal yang bermanfaat dan hal-hal yang mengandung bahaya. Hal inilah yang diperlukan untuk memahamai arti pentingnya dari sholat, di mana sholat merupakan sarana penghubung di antara makhluk dan penciptanya, menjalankan sholat akan membawa seseorang untuk lebih dekat dengan surga, sedangkan meninggalkannya akan membuat seseorang tertimpa adzab di akhirat kelak.

Oleh karena itu ketika anak-anak mencapai usia tersebut maka ia diwajibkan untuk melaksanakan sholat, dan apabila mereka lalai dengan kewajiban tersebut, maka orang tua harus memperingatkannya dengan memberikan mereka hukuman.

Hukuman yang diberikan orang tua kepada anaknya tidak boleh dilakukan dengan semena-mena dan sembarangan yang nantinya justru dapat membuat anak-anak tersebut cidera atau terluka. Selain itu, orang tua juga tidak boleh memukul bagian wajah, baik itu mulut, hidung, serta bagian wajah lainnya. Sebagaimana sabda Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam berikut ini :

Pukullah mereka dengan pukulan yang tidak keras (tidak membikin patah tulang, atau luka, atau mengeluarkan darah, atau meninggalkan bekas).” (HR. Muslim)

Dan hukuman yang diberikan tidak boleh dilakukan setiap saat, akan tetapi dilakukan ketika anak-anak tidak menghiraukan atau menganggap tidak berguna nasihat dan peringatan lisan dari orang tua.

  1. Mengajak anak sholat berjamaah di Masjid

Langkah selanjutnya dalam cara mengajarkan anak shalat adalah sholat adalah dengan mengajaknya melaksanakan sholat berjama’ah di Masjid. Hal ini memiliki beberapa tujuan, seperti mengajari anak-anak untuk bisa membaur dengan masyarakat, terutama dengan sesama kaum muslimin. Selain itu anak-anak juga bisa mengenal ulama maupun ustadz di lingkungannya.