Apabila seseorang dikaruniai seorang anak tentu timbul harapan dan terucap doa, dari Al Hasan Al Bashri, beliau berdoa : “Semoga Allah memberinya keberkahan untukmu dan untuk umat Muhammad Shallallahu’Alaihi Wa Sallam.”
Selain do’a yang kita panjatkan, ada beberapa syariat dan sunnah dalam Islam untuk bayi baru lahir yang harus dipenuhi.
1. Menperdengarkan Adzan dan Iqamah
Salah satu amalan ketika kelahiran seorang bayi baru lahir adalah mengadzaninya, yang dapat dibacakan oleh Ayah. Lalu setelah pembacaan adzan sebagai doa anak baru lahir di telinga sebelah kanan, selanjutnya dapat diteruskan membaca lafadz iqamah di telinga sebelah kirinya. Bahwa maksud dari adzan dan iqamah ini adalah sebuah harapan dan doa-doa setiap orang tua kepada anaknya, dan hal yang pertama didengar oleh bayi saat lahir ke dunia adalah kalimat Allah SWT.
Hal tersebut juga diperbolehkan untuk diwakilkan kepada orang lain yang berada di tempat saat sang bayi baru saja lahir.
“Dari Abi Rafi, ia berkata: Aku melihat Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengadzani telinga Al-Hasan bin Ali ketika dilahirkan oleh Fatimah, dengan adzan shalat.” (HR. Abu Daud, At-Tirmizy dan Al-Hakim).
2. Memberi Nama yang Elok
Memberi nama bayi baru lahir tidak boleh sembarangan. Menurut syariat Islam, ada beberapa anjuran yang perlu dilakukan. Hal ini pun sesuai dengan anjuran Rasulullah SAW. Dimana nama adalah doa dan harapan kedua orang tua untuk anaknya.
Oleh karena itu, Ayah Bunda wajib memberikan nama anak yang disukai oleh Allah SWT.
“Sesungguhnya kamu sekalian akan diseru/dipanggil pada hari Kiamat dengan nama-nama kamu dan nama-nama bapak kamu.Oleh demikian, elokkanlah nama-nama kamu.” (HR. Imam Abu Daud dari Abu Dardak ra.).
3. Melaksanakan Aqiqah
Ketika bayi baru lahir, terdapat kesunnahan berupa aqiqah. Hukum aqiqah adalah sunnah muakkad, atau sunnah yang dikuatkan, bagi yang mampu melaksanakannya, ini adalah sebuah ungkapan atau mewujudkan rasa tanda syukur dan do’a atas kelahiran seorang anak.
Jika yang lahir bayi laki-laki disunnahkan menyembelih dua ekor domba / kambing. Sedangkan jika bayi perempuan disunnahkan memotong satu ekor domba / kambing.
Yang artinya: “Setiap anak tergadaikan dengan aqiqahnya yang disembelih pada hari ke tujuh, dicukur (rambutnya), dan diberi nama. (HR. Tirmidzi no. 2735, Abu Dawud no. 2527, Ibnu Majah no. 3165. Hadis ini dishahihkan oleh Al-Albani dalam kitab Al-Irwa’ no. 1165).
Salah satu hikmah dan keutamaan yang dapat dipetik dari proses pelaksanaan ibadah aqiqah, yaitu meneladani dan mengikuti sunnah dari Rasulullah SAW.
4. Memotong Rambut Bayi Baru Lahir
Banyak ulama berpendapat bahwa memotong rambut bayi bagian dari aqiqah. Ini juga merupakan tradisi yang masih berlaku di sebagian besar negara-negara Islam di seluruh dunia.
Jumlah rambut yang dicukur setara dengan perak dan emas, yang kemudian disumbangkan ke orang membutuhkan. Sebagaimana Ibn Abdil Bar mengatakan:
“Buang kotoran dari bayi adalah mencukur rambutnya.” (Al-Istidzkar, 5/315)
Sementara secara medis, pencukuran rambut bayi baru lahir dapat membersihkan lemak dan zat-zat sisa dari rahim ibu yang mungkin masih menempel pada rambut saat persalinan.
5. Menyusui Bayi Selama 2 Tahun
Dalam Al-Qur’an disebutkan, masa menyusui dalam ajaran Islam adalah dua tahun.
“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan.” (QS Al-Baqarah : 233).
Menyusui yang Allah jelaskan yaitu radha’ah, artinya anak menghisap atau menyedot air susu ibu secara langsung. Dapat disimpulkan, makanan terbaik untuk anak sejak baru lahir hingga berusia 2 tahun yaitu ASI.