Mengapa Perlu Menyantuni Anak Yatim

Nabi Muhammad SAW telah memberikan contoh untuk menyayangi dan mencintai anak yatim. Karena yang dimaksud anak yatim adalah anak yang belum baligh, maka besar kemungkinan anak-anak tersebut masih kecil dan belum mampu menghidupi diri sendiri. Tentunya sangat membutuhkan bantuan orang lain dalam hidupnya.

1. Menjadi Amal Shalih

Menyayangi dan menyantuni anak yatim, merupakan amalan yang diutamakan dalam Islam. Dalam surat Al Baqarah ayat 220 :

“Dan mereka bertanya kepadamu tentang anak-anak yatim. Katakanlah bahwa memperbaiki keadaan anak-anak yatim tersebut adalah sangat baik bagimu”

Kata memperbaiki yang tertuang dalam ayat tersebut, diartikan sebagai menderma atau membantu anak yatim. Selain itu, juga memelihara anak-anak yatim dengan pemeliharaan yang baik untuk menjamin kehidupannya. Hal ini termasuk amal kebaikan seorang muslim.

2. Allah Menyukai Hamba yang Senang Berderma

Anak yatim adalah anak yang istimewa, dimana hidupnya menjadi tanggung jawab semua umat Islam. Hal tersebut memberikan pengertian bahwa berderma kepada anak yatim berarti menjalankan perintah agama.

Allah SWT sangat menyukai orang yang memberikan nafkah kepada anak yatim. Sebab, hal tersebut menjadi bentuk kemuliaan bagi seseorang dengan mau berbagi pada sesama, terutama untuk anak yatim.

“Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: “Apa saja harta yang kamu nafkahkan, hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak yatim, orang miskin, dan orang yang sedang dalam perjalanan. Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya.” (Q.S. Al Baqarah 215).

3. Dijauhkan Dari Azab Allah

Anak-anak yatim memiliki keistimewaan, sehingga Allah SWT memberikan keistimewaan juga atas amalan-amalan yang hambaNya lakukan pada anak-anak yatim.

Rasulullah SAW bersabda, “Demi Allah yang mengutusku dengan kebenaran di hari kiamat Allah SWT tidak akan mengazab orang yang mengasihi anak yatim dan berlaku ramah padanya serta manis tutur katanya. Dia benar-benar menyayangi anak yatim dan mengerti kekurangannya, dan tidak menyombongkan diri pada tetangganya atas kekayaan yang diperoleh Allah kepadanya.” (HR Thabrani)

4. Jalan Untuk Masuk Surga

Jalan untuk menuju surga Allah SWT dapat melalui banyak cara, salah satunya adalah dengan menanggung hidup anak yatim. Perbuatan mengurus anak yatim tersebut, juga telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Allah SWT telah menjanjikan surga bagi orang yang menjaga kehidupan anak yatim.

“Rasulullah SAW bersabda: ‘Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini,’. Kemudian Rasulullah SAW mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah, serta agak merenggangkan keduanya.” (HR Bukhari).

5. Memperbaiki Urusan Dunia dan Akhirat

Apapun urusannya di dunia saat ini, hingga di akhirat nanti akan diperbaiki. Apabila saat ini sedang mengalami kesulitan, maka akan dimudahkan. Hal ini sesuai dengan janji Allah SWT, seperti yang disampaikan dalam sebuah hadits berikut ini.

“Orang-orang yang pengasih, akan dikasihi oleh Ar Rohman (Yang Maha Pengasih) Tabaaroka wa ta’ala. Kasihilah siapa yang ada dibumi niscaya engkau dikasihi oleh yang di langit.” (HR Abu dawud, Tirmidzi).

6. Terpenuhinya Kebutuhan Hidup

Ketika ada seseorang yang menyantuni anak yatim, maka hal tersebut sama seperti berinfak di jalan Allah. Selain akan memenuhi kebutuhan hidupnya, Allah SWT juga akan melipatgandakan harta yang dimiliki oleh hambanya yang mengurus dan menyantuni anak yatim.

“Barang siapa yang mengikutsertakan seorang anak yatim di antara dua orang tua yang muslim, dalam makan dan minumnya, sehingga mencukupinya maka ia pasti masuk surga.” (HR. Al-Baniy, Shahih At Targhib).

Dapur Aqiqah telah menjalankan program Sedekah Aqiqah, dimana daging olahan aqiqah akan disedekahkan kepada Anak-anak yatim di Jawa Barat dan sekitarnya.